Contoh resume – Bicara istilah resume mungkin akan banyak yang mengira tugas kuliah, tugas ospek, dan lain sebagainya. Ini adalah sebuah kewajaran, karena untuk pelajar setingkat mahasiswa, resume sudah menjadi hal yang sudah biasa dikerjakan untuk memenuhi syarat tugas kuliah sehari-hari. Jadi tidak mengherankan bila dalam satu minggu ada beberapa bahkan banyak tugas resume. Sebelum lanjut perlu diketahui bahwa istilah resume dalam beberapa hal ada yang berbeda. Misalnya, resume untuk melamar pekerjaan akan berbeda dengan resume tugas kuliah baik itu resume jurnal, makalah, kegiatan atau resume buku. Secara bentuk memang sedikit berbeda walaupun sebenarnya secara pemaknaan memiliki makna yang sama. Resume mencari kerja menjelaskan tentang ringkasan pengalaman dan pendidikan dari seseorang dan juga portofolionya. Sedangkan resume karya tulis adalah bentuk dari sebuah pemadatan penjabaran dalam suatu karya. Nah dengan penjelasan singkat tersebut semoga dapat dimengerti ya. Kini akan ada sebuah contoh resume untuk memahami lebih lanjut yaitu contoh resume buku.
Contoh Resume Buku
Buku yang dijadikan sebagai bahan membuat resume di bawah ini adalah sebuah buku berjudul Pendidikan Pancasila.
Judul Buku: Pendidikan Pancasila
Nama Pengarang: Ketut Rindjin
Cetakan: Pertama
ISBN: 978-979-22-8958-3
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
BAB I Pendahuluan
Pengajaran Pendidikan Pancasila sudah secara sah diatur dalam undang-undang dimana Pendidikan Pancasila diajarkan mulai dari tingkat menengah hingga pendidikan tinggi. Hadirnya Pendidikan Pancasila di kalangan pelajar diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang bagaimana selayaknya hidup bernegara. Bernegara dengan baik dengan mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kemudian Pancasila dapat dijadikan sebagai pandangan hidup, falsafah negara dan pedoman-pedoman lainnya dalam bernegara.
BAB II Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila pada dasarnya sudah ada di benak leluhur Nusantara sebagai nilai-nilai yang adi luhung untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Walau bukan dalam istilah yang sudah terpadatkan seperti Pancasila saat ini, nilai-nilanya sudah ada sejak zaman dahulu. Momentum kebangkitan bangsa dari penjajahan dan dalam usaha memerdekakan diri Pancasila dilahirkan kembali sebagai sebuah dasar negara yang utuh dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
BAB III Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara
Garuda Pancasila tidak lain dan tidak bukan merupakan lambang negara Republik Indonesia yang diambil dari sebuah mitologi Hindu. Saktinya burung garuda melambangkan bagaimana menggambarkan kuatnya Negara Republik Indonesia di mata dunia. Filosofi dari Burung Garuda berserta seluruh simbol-simbolnya menjadi sebuah representasi sempurna dan lengkap dari sebuah perwujudan makna Pancasila itu sendiri.
BAB IV Uraian Sila-Sila Pancasila
Filosofi dari masing-masing sila memang luar biasa dan tidak memiliki batasan interpretasi. Kelima sila tersebut mengandung nilai-nilai yang luhur dan filosofi yang sangat menggambarkan bagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Mulai dari Sila Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan pedoman-pedoman yang mengandung nilai moral dan karakter bangsa yang adi luhung untuk kita bersama terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB V Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat dan Perbedaannya dengan Liberalisme dan Komunisme
Berbeda dengan ideologi lain, Pancasila merupakan sebuah sistem filsafat yang di dalamnya berisi sebuah pedoman bernegara, falsafah bernegara, serta menjadi sebuah pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi yang tidak dilahirkan namun ideologi yang sudah tertanam dalam diri dan jiwa bangsa Indonesia. Perbedaannya dengan ideologi lain seperti Liberalisme dan Komunisme terletak pada bagian Ketuhanan, Urusan HAM, Demokrasi atau Musyawarah Kenegaraan, Sistem Partai, dan lain sebagainya.
BAB VI Implementasi Pembukaan dan Pancasila dalam Undang-Undang Dasar 1945
Sebagai dasar negara Pancasila yang juga ada pada salah satu alenia Pembukaan UUD 1945, tentu Pancasila adalah sumber dari setiap peraturan perundang-undangan yang dirancang oleh pihak berwenang dalam hal ini pemerintah bersama DPR. Apapun yang menjadi rancangan UU harus didasari oleh Pancasila serta UUD Dasar 1945.
BAB VII Dinamika Kehidupan Bernegara Sejak Proklamasi Hingga Dewasa Ini
Perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu juga berpengaruh pada dinamika kehidupan berbangsa sejak zaman Proklamasi. Tanpa mengesampingkan kemajuan teknologi, kehidupan berbangsa tentu sangat berkembang jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kemudahan-kemudahan yang semakin terus dirasakan walau masih banyak ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih baik untuk masa depan dan para generasi muda.
Sekian contoh resume buku. Semoga bermanfaat.